“TEORI MASUKNYA AGAMA
HINDU DI INDONESIA”
Seperti yang
kita tahu ya kan guys... Indonesia itu adalah negara majemuk yang luar biasa
banget keanekaragamannya. Mulai dari agama, suku, ras, budaya, bahasa sampai
keindahan alamnya. Semuanya ga ada yang sama dalam arti lain semuanya itu
berbeda-beda, saling bisa menghargai satu sama lain no matter who you are, are
you black? Are you white? Are you muslim, christian, hindu or buddhist.
Semuanya diperlakuin sama di Negara ini.
Dan seperti
yang kita tahu, Agama pertama yang masuk dan menyebar luas di Indonesia yaitu
Hindu selama lebih dari 12 abad lamanya atau sekitar 1200 tahun SM. Darimana
sih agama Hindu itu datang? Atau darimana asalnya? Siapa sih yang
menyebarluaskan agama itu di Indonesia? LET’S CHECK THIS OUT !
Terdapat
beberapa dan berbagai pendapat mengenai proses masuknya Hindu-Buddha atau
sering disebut Hindunisasi. Sampai saat ini, masih ada perbedaan pendapat
mengenai cara dan jalur proses masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu-Buddha di
Kepulauan Indonesia. Beberapa pendapat (teori) tersebut dijelaskan pada uraian
berikut dibawah ini :
1. TEORI KSATRIA
Dalam
teori ini, R.C Majundar berpendapat bahwa munculnya kerajaan atau pengaruh
Hindu di Negara Kepulauan Indonesia ini disebabkan oleh peranan kaum ksatria
atau prajurit India. Hal ini diduga akan para ksatria dan prajurit-prajurit
India yang melarikan diri ke Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara
lainnya. Namun teori ini belum kuat, hal ini dikarenakan belum ditemukannya
bukti-bukti kuat yang dapat membuktikkan teori ini, bahkan para arkeolog belum
menemukan bukti yang akurat akan teori ini. Akan tetapi, belum menutup
kemungkinan bahwa teori ini terbukti salah dengan kata lain teori ini masih
ditelusuri buktinya. Hal lain yang memperkuat para warga bangsa Indonesia
memeluk agama Hindu ialah karena pada zaman ini orang-orang Indonesia belum
mengenal akan adanya Agama (kepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa) dan orang
Indonesia memeluk kepercayaan yang dikenal sebagai Animisme dan Dinamisme
(kepercayaan akan nenek moyang dan benda-benda gaib serta semesta lainnya) maka
hal ini mempermudah para ksatria, prajurit maupun pedagang India untuk
menyebarluaskan agama Hindu kepada bangsa Indonesia.
2. TEORI WAISYA (Pedagang / Kasta Menengah)
Pada
umumnya pedagang India berlayar ke Indonesia untuk berdagang. Pada saat ini
jalur perdagangan ditempuh melalui lautan yang menyebabkan mereka tergantung
pada musim dingin dan kondisi alam. Bila musim dingin tidak memungkinkan mereka
untuk berlayar maka mereka akan menetap lebih lama di Indonesia dan menunggu. ` Seiring berjalannya waktu tentu para
pedagang India pun melakukan perkawinan dengan penduduk pribumi (Indonesia) dan
melalui perkawinan tersebut mereka mengembangkan kebudayaan India. Perkawinan
adalah salah satu alternatif paling ampuh untuk menyebarluaskan agama, apalagi
pada zaman itu penduduk Indonesia belum mengetahui maupun memeluk sebuah agama.
Maka hal itu akan lebih muda bagi mereka untuk ikut dan masuk ke dalam agama
Hindu.
3. TEORI BRAHMANA (Pemuka Agama / Kasta Tertinggi)
Pendapat
J.C Van Leur menyatakan bahwa agama Hindu disebarluaskan oleh para Brahmana
ialah didasarkan atas temuan-temuan prasasti yang menggunakan huruf pallawa.
Bahasa dan huruf pallawa tersebut dikuasai oleh kaum Brahmana. Selain itu
adanyakepentingan dari penguasa untuk mengundang para Brahmana ke Asia Tenggara
untuk keperluan upacara keagamaan.
Oh
ya kalian jangan salah paham dengan kata “Brahmana” ini ya. Brahmana bukan
berarti Dewa Brahma yang dianut oleh para Hinduisme yaitu Dewa Pemelihara.
Brahmana dan Dewa Brahma adalah hal yang sangat jauh berbeda. Dewa Brahma
adalah salah satu Trimurti dan dewa yang disembah oleh para penganut Hindu
sebagai Dewa Pemelihara. Sementara Brahmana yakni adalah orang-orang suci yang
seumur hidupnya hanya berpikir akan akhirat dan menjadi pertapa untuk mendalami
dan belajar ilmu keagamaannya, maka dari itu mereka sama seperti pemuka agama.
4. TEORI ARUS BALIK
Teori
ini menjelaskan dan lebih menekankan pada peranan bangsa Indonesia sendiri
dalam proses penyebaran kebudayaan Hindu di Indonesia. Artinya, orang-orang
Indonesia terutama para tokohnya yang pergi ke India. Di India mereka belajar
dan memeperdalam hal ihwal agama dan seluk beluk agama Hindu. Kemudian setelah
selesai mereka kembali lagi ke Indonesia, dan mereka sendirilah yang menyebarkan
agama tersebut pada penduduk-penduduk Indonesia.
Nah itu tadi sekian penjabaran
bagaimana asal muasal masuknya Agama Hindu DI Indonesia. Di Indonesia sendiri
penganut agama Hindu terbesar terletak di Provinsi Bali. Namun jangan salah,
terdapat banyak ajaran yang berbeda antara Hindu-India dan Hindu-Bali lhoo guys
jangan malah dikira sama. Mau tau? LET’S CHECK THIS OUT !!
1. Dalam Hindu India Dewa Tertinggi
(Dewa Pencipta) ialah Dewa Wisnu sementara di Bali, Indonesia sendiri Dewa
Tertinggi (Dewa Pencipta) Ialah Dewa Brahma. Jadi urutannya kalau di India sama
Di Indonesia jadinya gini :
INDIA INDONESIA
1. Dewa Wisnu (Pencipta) 1. Dewa Brahma (pencipta)
2. Dewa Brahma (Pemelihara) 2. Dewa Wisnu (pemelihara)
3. Dewa Siwa (perusak/pelebur) 3. Dewa Siwa (perusak/pelebur)
2. Hari besar atau yang sering kita
sebut Hari Raya Umat Beragama. Dalam Hindu Bali hari raya besar yang dirayakan
ialah Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka) dan Kuningan. Sementara Hindu India
tidak melakukan hari raya tersebut sama sekali, hari raya mereka ialah
Deepavali, Saraswati dan Holy.
3. Perbedaan sembahyang. Dalam Hindu
India mereka melakukan sembahyang sebanyak dua kali sehari yakni Pagi dan Sore.
Sementara Hindu Bali melakukan sembahyang sebanyak tiga kali yang disebut
dengan Tri Sandhya.
4. Dalam cerita sejarah agama Hindu yang
dikenal dengan Mahabharata banyak sekali terjadi perbedaan dalam versi cerita
ini di India dan di Indonesia. Dalam cerita India, Drupadi (Dewi Api) adalah
istri utama dari kelima pandawa yakni Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan
Sadewa yang harus selalu diutamakan dan dijadikan permaisuri tidak peduli bahwa
mereka ada istri kedua maupun ketiga akan tetapi setiap setahun ia (drupadi)
berjanji akan menghabiskan tahunnya dengan salah satu suaminya sesuai urutan
para suami. Contoh setelah tahun pertama ia menghabiskan waktu bersama
Yudhistira (suami pertama) ia kemudian kembali meleburkan diri ke api dan lahir
kembali menjadi wanita suci yang tidak pernah melakukan apa-apa kemudian ia
akan menghabiskan waktu bersama Bima ditahun keduanya, dan begitu seterusnya.
Peraturan yang dibuat ialah, ketika ia (drupadi) menghabiskan waktunya dengan salah
satu suaminya di sebuah ruangan, suami lain tidak boleh masuk ke dalam ruangan
itu selama satu tahun dengan alasan apapun. Jika mereka melanggar, maka mereka
harus bertapa dihutan selama satu tahun atas penebusan dosa. Namun, di Hindu
Indonesia Drupadi bukanlah istri dari kelima suami (pandawa) melainkan hanya
seorang istri dari Yudhistira.
5. Dalam Hindu India memang Drupadi
ialah istri dari kelima pandawa namun yang sebenarnya cinta sejatinya ialah
Arjuna, ia terpaksa melakukan pernikahan dengan kelima pandawa atas sumpah
Kunti (ibu pandawa) yang harus
dilakukan. Namun di Hindu Indonesia , pasangan Arjuna ialah Srikandi, yang mana
Srikandi di Hindu India ialah perwujudan jelmaan menjadi laki-laki selama 24
Jam dari wujud Shikandhini (Kakak Drupadi) yang mana Shikandini ialah
reinkarnasi dari Dewi Amba yang bersumpah akan membunuh Bheesma yang Agung
karena telah menghancurkan pernikahannya pada sayembara masa mudanya dulu.
Begitu berbeda bukan? Bahkan tidak ada kaitannya dan bagaimana bisa Srikandi
menjadi pasangan Arjuna?
6. Di cerita Mahabharata Hindu India
tidak ada cerita mengenai tokoh petruk, semar dkk. Namun dalam Hindu Indonesia
para tokoh ini seketika muncul.
7. Dalam cerita Hindu Indonesia
Gatotkaca tidak diceritakan dari mana asal muasal orangtuanya dan lebih
menekankan pada kekuatan yang dimilikinya. Namun, dalam Hindu India Gatotkaca
diceritakan sebagai anak dari Bhima (pandawa – anak kedua Raja Pandu) dan
Hidimbi yakni seorang wanita keturunan raksasa. Maka dari itu, terdapat alasan
mengapa Gatotkaca memiliki kekuatan yang sangat luar biasa.
8. Kitab Weda. Dalam Hindu India mereka
diperbolehkan membaca satu isi kitab lengkap Weda, sementara Hindu Bali tidak
diperbolehkan melainkan hanya akan diberikan sepenggal-sepenggal isi dari weda
tersebut, hal ini dikarenakan takutnya akan terjadi kesalahpahaman atas isi
yang sebenarnya.
OKAY...
SEKIAN ARTIKEL SAYA TENTANG MASUKNYA AGAMA HINDU DI INDONESIA 😊
OLEH : RIVA
DAVIA ❤️❤️
hai riva... alhamdulillah bapak sangat puas dengan tulisan kamu.. pembawaan tulisan yang semakin kita scroll kebawah semakin tertarik kita untuk membacanya lebih lagi.. jangan sia-siakan bakat menulis mu ini ya.. banyak informasi yang bapak dapatkan disini, mudah2an pembaca yang lain juga gtu.. suatu saat akan ada buku-buku dipasaran karangan "Riva" Amiin pertahankan ini.. tetap semangat!!
BalasHapus